Selasa, 25 Oktober 2016

Jilbab Instan

Penemu Kerudung Instan Rabbani

Kisah sukses Rabbani memang mengejutkan tiba-tiba ada puluhan cabang dibuka di berbagai kota. Siapa sosok dibaliknya. Pengusaha jenius itu ternyata seorang pria. Meski dibawah bendera CV. Rabbani Asysa, kami menemukan Amry Gunawan lah pemiliknya. Dia memanglah tidak sendiri menjalankan bisni ini. Amry bersama istrinya, mereka bersama menjalankan perusahaan kecil tersebut. Perusahaan yang dikenal sebagai Profesornya Kerudung Instan.



Amry sedikit dari pengusaha dibidang fashion. Terutama dia bukanlah desainer, bukan juga wanita. Memang pada umumnya bisnis fashion dikuasai kaum Hawa. Berawal dari jatuh bangun mengerjakan berbagai usaha. Dia dulu dikenala sebagai penjual buku, alat-alat kantor dan kaos. Nama Rabbani sendiri sudahlah melekat sejak usaha pertamanya. Sejak ia berjualan alat-alat kantor dan bukur. Sejak tahun 1991, ia tergolong cukup sukses dalam berjualan buku dan alat kantor. Saat itu ia menjual buku-buku islami. Dia dikenal berjualan di depan kampus Universitas Padjajaran (Unpad). Disaat usahaya itu sukses, ia segera membuka  toko buku sendiri. Tak bermodal besar,cukuplah ia merubah sebagian rumah kontrakan di Jl. Haur Mekar menjadi toko buku. Setelah usahanya semakin sukses. Amry mulai mengumpulkan uang untuk membuka toko sendiri. Akhirnya sebuah toko buku baru lahir. Dia lantas memberinya nama Pustaka Rabbani, letaknya masih didekat Unpat, tepatnya di Jl Dipati Ukur.

Semua berawal dari perjalanan pendidikannya di Kota Kembang. Tahun 1986, Amry memutuskan pergi ke Bandung untuk melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad). Namun, karena ada perasaan kuat untuk mendalami Agama, Amry berbalik arah tujuannya. Dia bukannya masuk ke Ekonomi, Amry malah masuk ke jurusan Sastra Arab. Usia Amry masih muda kala itu masih 22 tahun. Sambil berkuliah Amri berusaha untuk mandiri. Meskipun masih hidup seadanya, dia tak takut untuk menikahi seorang akhwat. Bermodal pinjaman dari guru ngajinya sebesar 60 ribu rupiah. Dia tak takut “mau makan apa”. Meskipun begitu masalah duniawi tak bisa dihindari. Meskipun sudah bertekat, setelah lahirnya anak pertama, ia harus memutar otak lebih lagi.

Seiring berjalannya waktu Amry dan istrinya mempunyai idekerudung instan datang ketika ia dan istrinya berkunjung ke Tanah Suci tahun 2003. Di tempat itu sang istri melihat seorang wanita muslim China mengenakan kerudung kreasi. Dari melihat itulah ide-ide tentang kerudung apa bermunculan. Uang 15 juta hasil menjual toko dijadikannya modal. Selain dari menjual toko, Amry juga mendapatkan tambahan dari sang istrii. Waktu itu istrinya dnegan rela menggadaikan lima gram emas mahar. Istrinya bersamanya ketika usaha itu tumbuh. Dibawah bendera CV. Rabbani Asysa keduanya fokus pada kkonsep kerudung instan. Karena mudahnya membuat kerudung instan ini. Maka sepanjang usahanya itu selalu ada saja yang meniru. Maka untuk menyiasati hal tersebut, ada tim khusus menangani inovasi dan juga pengembangan desain baru. Bahkan Rabbani mampu mengeluarkan model baru setiap sepertiga bulan sekali. Ada 35 ribu kerudung untuk 120 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar