Penemu Kerudung Instan
Rabbani
Kisah sukses Rabbani memang
mengejutkan tiba-tiba ada puluhan cabang dibuka di berbagai kota. Siapa sosok
dibaliknya. Pengusaha jenius itu ternyata seorang pria. Meski dibawah bendera
CV. Rabbani Asysa, kami menemukan Amry Gunawan lah pemiliknya. Dia memanglah
tidak sendiri menjalankan bisni ini. Amry bersama istrinya, mereka bersama
menjalankan perusahaan kecil tersebut. Perusahaan yang dikenal sebagai
Profesornya Kerudung Instan.
Amry sedikit dari pengusaha
dibidang fashion. Terutama dia bukanlah desainer, bukan juga wanita. Memang
pada umumnya bisnis fashion dikuasai kaum Hawa. Berawal dari jatuh bangun
mengerjakan berbagai usaha. Dia dulu dikenala sebagai penjual buku, alat-alat
kantor dan kaos. Nama Rabbani sendiri sudahlah melekat sejak usaha pertamanya.
Sejak ia berjualan alat-alat kantor dan bukur. Sejak tahun 1991, ia tergolong
cukup sukses dalam berjualan buku dan alat kantor. Saat itu ia menjual
buku-buku islami. Dia dikenal berjualan di depan kampus Universitas Padjajaran
(Unpad). Disaat usahaya itu sukses, ia segera membuka toko buku sendiri. Tak bermodal
besar,cukuplah ia merubah sebagian rumah kontrakan di Jl. Haur Mekar menjadi
toko buku. Setelah usahanya semakin sukses. Amry mulai mengumpulkan uang untuk
membuka toko sendiri. Akhirnya sebuah toko buku baru lahir. Dia lantas
memberinya nama Pustaka Rabbani, letaknya masih didekat Unpat, tepatnya di Jl
Dipati Ukur.
Semua berawal dari
perjalanan pendidikannya di Kota Kembang. Tahun 1986, Amry memutuskan pergi ke
Bandung untuk melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran
(Unpad). Namun, karena ada perasaan kuat untuk mendalami Agama, Amry berbalik
arah tujuannya. Dia bukannya masuk ke Ekonomi, Amry malah masuk ke jurusan
Sastra Arab. Usia Amry masih muda kala itu masih 22 tahun. Sambil berkuliah
Amri berusaha untuk mandiri. Meskipun masih hidup seadanya, dia tak takut untuk
menikahi seorang akhwat. Bermodal pinjaman dari guru ngajinya sebesar 60 ribu
rupiah. Dia tak takut “mau makan apa”. Meskipun begitu masalah duniawi tak bisa
dihindari. Meskipun sudah bertekat, setelah lahirnya anak pertama, ia harus
memutar otak lebih lagi.
Seiring
berjalannya waktu Amry dan istrinya mempunyai idekerudung instan datang ketika ia
dan istrinya berkunjung ke Tanah Suci tahun 2003. Di tempat itu sang istri
melihat seorang wanita muslim China mengenakan kerudung kreasi. Dari melihat
itulah ide-ide tentang kerudung apa bermunculan. Uang 15 juta hasil menjual
toko dijadikannya modal. Selain dari menjual toko, Amry juga mendapatkan
tambahan dari sang istrii. Waktu itu istrinya dnegan rela menggadaikan lima
gram emas mahar. Istrinya bersamanya ketika usaha itu tumbuh. Dibawah bendera
CV. Rabbani Asysa keduanya fokus pada kkonsep kerudung instan. Karena mudahnya
membuat kerudung instan ini. Maka sepanjang usahanya itu selalu ada saja yang
meniru. Maka untuk menyiasati hal tersebut, ada tim khusus menangani inovasi
dan juga pengembangan desain baru. Bahkan Rabbani mampu mengeluarkan model baru
setiap sepertiga bulan sekali. Ada 35 ribu kerudung untuk 120 outlet yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar